Langit membanting pintu dengan keras sengaja agar Anyelir terbangun. Sayangnya, Langit harus menelan pil kekecewaan, karena Anyelir justru bergeser memeluk boneka yang dibawanya dari rumah, di banding merespon suara-suara bising di luaran. “Dasar Kebo! Suara se-berisik ini masih juga kaga respon!” gerutu Langit sembari berjalan dan duduk dengan kesal di atas ranjang empuk miliknya. “Kalau begini ceritanya, bagaimana aku bisa menikmati hidupku?” Langit mendengkus kesal. Langit kembali menoleh kearah sofa bed, melihat Anyelir menikmati mimpi indahnya. Lalu dia tanpa sadar bangkit berdiri dan berjalan kearahnya lalu menendang sofa bed yang menjadi tempat tidur sang istri, karena dia muak mendengar suara dengkuran itu. “Ni Cewek, tidur atau mati sih? Masak kaga bangun juga. Manusia atau b