4

1716 Kata
Harris masih melihat ke segala arah, dan akhirnya ia pun melihat Keyra yang ternyata berjalan menuju ke arah sekolah. Ya, memang Pesantren Abdul Jami' milik Opa Harris itu memiliki sekolah juga dari SD hingga SMA. Namun Harris tidak bersekolah disana, dan Keyra pun juga besok tidak akan bersekolah di sana. Keyra akan disekolah kan bersama dengan Harris di SMA yang saat ini jadi sekolah Harris. Harris masih mengikuti Keyra. Sementara saat ini Keyra berjalan dan sedari tadi banyak sekali orang-orang yang Keyra rasa, mereka adalah santri dan santriwati yang ada di pesantren ini. Kebanyakan dari mereka itu menatap ke arah Keyra. Dan tatapan dari para santriwati kebanyakan menilai penampilan dari Keyra tersebut itu. Sementara para cowok banyak yang menyukai Keyra karena memang Keyra cantik. "Assalamu'alaikum Ning, Ning Keyra lagi butuh bantuan?" tanya seorang santriwati yang tiba-tiba datang menghampiri dirinya. Keyra pun jujur saja saat ini bingung karena dia memanggil Keyra dengan embel-embel Ning nya pada saat ini. "Oh Hai, eh sorry maksud gua Waalaikumsalam heheh. Hallo gua Keyra, nama lo siapa?" tanya Keyra mengajak berkenalan cewek yang mendatanginya tersebut. "Nama saya Naila Ning" ujar cewek yang ternyata bernama Naila tersebut, Keyra pun masih aneh dengan tambahan nama Ning di samping namanya tersebut. "Oh iya Naila heheh. Btw ga usah panggil gua pakek Ning segala ya Nai. Dan bicara biasa aja jangan Saya Kamu gitu hehehe terlalu formal soalnya" ujar Keyra. "Ah iya Ning Keyra, maaf Ning hehehe" ujar Naila lagi kepads Keyra tersebut. "Keyra aja Nai, ga usah pakek Ning. Gua bukan Ning sumpah deh" ujar Keyra. "Tapi kamu kan saudaranya Umi. Jadi otomatis semua disini bakalan manggil kamu Ning Keyra. Udah kamu Terima aja panggil itu. Karena udah kayak auto gitu deh buat saudaranya pemilik pesantren" ujar Naila kepada Keyra tersebut saat ini. "Ah gitu, okay deh. Btw gua penasaran kenapa lo kok deketin gua?" tanya Keyra. "Wkwkw ga papa, aku cuman kayak ngeliat diriku yang dulu aja waktu pertama kali masuk ke pesantren sini" ujar Naila kepada Keyra tersebut saat ini yang mana membuat Keyra itu pun menjadi melihat ke arah Naila dengan tatapan tak percaya. Jika Naila berkata bahwa dulu ia seperti Keyra, berarti dulu Naila sewaktu masuk kesini tidak memakai jilbab juga dan berdandan seperti Keyra pada saat ini tersebut. "Lo dulu kayak gua? It's impossible. Look at you, lo mualaikum banget woy. Ga mungkin deh kayaknya kalo lo pernah kayak gua tuh" ujar Keyra dengan terkejut dan tentunya ia juga tidak percaya karena saat ini penampilan dari Naila itu sangat mencerminkan muslimah yang sangat taat dengan pakaian dan hijab yang menutup. "Wkwkw ga percaya ya kamu. Kamu bisa tanya sama siapa aja sih. Pasti mereka bakalan jawab kalo aku dulu kayak kamu kok" ujar Naila kepad Keyra itu. "Ya kalo lo udah bilang gitu sih percaya. Tapi sumpah gila banget ya perubahan lo itu. Ga nyangka deh sumpah gua" ujar Keyra kepada Naila dengan tidak percaya. "Hahaha iya juga ya. Tapi aku bahagia kok gini. Oh ya btw tadi kamu mau kemana? Kalo mau keliling bisa aku temenin. Itu pun kalo kamu mau" ujar Naila itu. "Wah ya pastinya mau lah gua tuh. Edan apa gua nolak buat di anterin keliling sama lo. Ntar gua nyasar, nyasar sendiri lagi kan jadinya ribet kalo gitu tuh ya wkwk. Kalo gitu ayo Nai, temenin gua keliling" ujar Keyra dengan penuh semangat itu tuh. Dan mereka berdua pun saat ini sudah berkeliling. Ternyata pesantren Abdul Jami' ini benar-benar sangat luas sekali. Keyra saja saat ini sampai capek sendiri. Mereka berdua pun saat ini istirahat dulu di depan kelas yang ada di sekolah tersebut itu. "Nai, kalo yang itu apa?" tanya Keyra ketika melihat bahwa di belakang sekolah juga terdapat bangunan yang banyak dan juga cukup besar, Keyra pun penasaran dengan bangunan itu makanya ia saat ini bertanya kepada Naila tersebut saat ini. "Ohh itu, itu area terlarang buat santriwati karena itu area putra atau area santriwan. Jadi kalo cewek ga boleh masuk ke situ" ujar Naila membuat Keyra paham dan ia pun mengangguk-angguk. Setelah itu, Keyra pun melihat ke samping dari asrama cowok itu yang juga banyak sekali para santri yang ada disana dan Keyra pun bertanya lagi kepada Naila saat ini, karena memang ia juga penasaran. "Kalo yang itu apa Nai? Kok gua liat ada cowok sama cewek disana? Ya ga di gabung sih dan mereka antrinya beda. Tapi kayak deket gitu meskipun ada jarak" ujar Keyra sembari ia menunjuk ke arah keramaian yang ada di dekat asrama putra. "Ohh itu, itu dapur. Ya biasa lah pagi-pagi emang pada sarapan bareng meskipun buat putra sama Puteri beda tapi emang deket gitu ruangannya. Oh ya aku kayaknya harus kesana dulu deh baru nanti aku balik lagi nemenin kamu. Soalnya dah laper heheh. Lagi pula kamu juga harus balik ke rumah Kyai kan buat sarapan juga Key" ujar Naila kepada Keyra karena jujur saja ia memang sudah sangat lapar. "Ah iya, udah jam sarapan ya. Nai, kalo gua ikut makan disana apa boleh?" tanya Keyra membuat Naila terkejut. Naila pun melihat ke arah Keyra dan saat ini ia pun berpikiran apakah Keyra akan doyan dengan makanan di dapur karena yang Naila lihat dari Keyra, dia adalah anak dari orang kaya dan tidak pernah hidup susah. "Tapi makanannya.... " ujar Naila yang dipotong oleh Keyra tersebut saat ini. "Kenapa? Gua bisa makan apa aja kok Nai. Serius deh ayo ke sana pasti seru banget kan makan bareng-bareng gitu. Cepet Nai ayo" ujar Keyra kepada Naila itu dan akhirnya Naila pun menyerah lalu ia membiarkan Keyra bersama dengan nya. Saat ini mereka berdua sudha berjalan menuju ke dapur tersebut. Tentu saja saat ini Keyra menjadi titik fokus dari mereka semua yang ada disana karena memang ia yang tidak berhijab sendiri diantara yang lainnya yang berada disana. Namun mereka semua sudah mengetahui siapa Keyra, jadi mereka tidak bisa menjelek-jelekkan Keyra. Lagi pula mereka tidak ingin terkena masalah pada saat ini. "Kamu yakin Key mau ikutan ngantri kayak gini? Makanan di dalam ga kayak yang kamu pikirin dan pastinya ga kayak kalo makan dirumah loh" ujar Naila itu. Ia tentunta ingin memastikan agar Keyra tersebut mantap memilih ikut makan disana. "Iya Nai, gua yakin lo tenang aja deh Nai" ujar Keyra kepada Naila tersebut itu. Dan Harris pun dari luar melihat Keyra yang memang ingin makan di sana dan juga nata Keyra yang berbinar itu pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah sendiri karena ini juga sudah hampir pukul delapan. Harris pun saat ini berjalan menuju ke rumahnya. Ia sudah tenang jika Keyra tadi masuk ke dapur dan makan itu. Saat ini Harris sudah sampai di rumahnya dan ia pun langsung masuk ke dalam. Umi nya yang sedang ada di ruang TV itu pun lantas bertanya kepada Harris tentang kemana perginya Keyra karena Harris pulang sendiri dan tidak bersama Keyra juga. "Ris, mana Keyra istri kamu?" tanya Umi Harris tersebut setelah menjawab slam. "Ada kok, Keyra ada di dapur umum Umi. Tadi dia kayaknya udah temenan sama salah satu santriwati disini dan dia juga keliatan mau makan di dapur umum, makanya Harris tinggal dia" ujar Harris kepada Umi nya tersebut menjawab jujur. "Ya sudah kalo gitu kamu ke meja makan gih, biar Umi panggilin Abi sama Eyang kamu ya. Tunggu sebentar ya" ujar Umi Harris yang diangguki oleh Harris itu. Sementara itu saat ini Keyra sudah mendapatkan gilirannya untuk mendapat makanan, ia pun mengambil piring dan menyodorkan piring itu ke arah petugas makanan. Saat ini petugas makanan itu menatap aneh ke arah Keyra dan salah satu dari mereka itu pun melaporkan adanya santriwati yang tidak menggunakan hijab di dapur dan tak lama kemudian, petugas kedisiplinan pun datang ke dapur mereka itu. Keyra saat ini sudah duduk di dekat Naila dan ia sudah mau menyuap makanan di piringnya tersebut, tapi belum juga ia menyuap sesuatu sudah terjadi kepada dirinya pada saat ini yang membuat dia dan orang-orang disana itu sangat terkejut. Byurrr. Suara air yang mengguyur seluruh badan Keyra dari kepala hingga ujung kaki Keyra saat ini sudah basah semua karena guyuran dari seseorang yang saat ini Keyra pun melihat dengan nyalang dan marah mereka arahnya. Yang menyiramnya tadi ternyata adalah seorang perempuan yang mungkin umurnya belum cukup jauh dari dirinya. Perempuan itu juga menatap meneliti ke arah Keyra yang sudah basah. "Maksud lo apa ngelakuin ini ke gua hah" ujar Keyra yang berhasil membuat semua orang menjadi menatap ke arah nya karena ia mengatakan hal itu dengan keras. Sampai-sampai, para santriwan yang ada di ruangan lain yang dekat dengan ruangan itu pun juga mendengar dan saat ini mereka semua menjadi penasaran. "Kamu yang maksudnya apa. Kenapa kamu melakukan pelanggaran berat seperti ini? Ini masih area pesantren bukan Mall ataupun Caffe jadi jika kamu disini kamu harus mematuhi segala aturan yang ada disini" ujar perempuan itu lantang. "Gua juga tahu kalo ini pesantren. Lo pikir gua buta?" tanya Keyra dengan kesal. "Kamu ini, tidak pernah diajari sopan santun ya sama orang tua kamu. Saya baru menemukan satu orang yang tidak bisa di kasih tau seperti ini. Mungkin orang tua kamu salah mendidik kamu" ujar perempuan itu membuat Keyra sangat kesal dan marah karena jika ini sudah membawa-bawa orangtuanya dia akan kesal sekali. "Jangan pernah bawa-bawa orang tua gua. Lo ga tau apa-apa tentang hidup gua" ujar Keyra yang saat ini langsung keluar dari dapur itu dan dengan keadaan yang basah kuyup dia berjalan menuju ke luar dan saat ini Keyra juga menangis. Saat ia akan melewati depan dapur putera, Keyra tehenti karena ada uluran tangan kepadanya. Ukuran tangan yang memberikan dirinya sarung untuk menutupi tubuh Keyra yang basah dan pasti kedinginan pada saat ini. Keyra melihat ke cowok itu. "Thanks" ujar Keyra yang setelahnya ia pun berjalan menuju ke rumah Harris dengan masih menggunakan sarung itu untuk menutupi tubuh nya, dan juga dengan dirinya yang masih menangis karena perkataan dari perempuan itu tadi. Keyra pun akhirnya saat ini sampai di rumahnya dan ia melihat ruang tamu kosong, sepertinya mereka semua sedang makan pada saat ini. Keyra pun naik ke atas dan membanting pintunya dengan keras serta mengunci pintu kamarnya dengan Harris tersebut itu. Bantingan pintu yang sangat keras itu pun membuat keluarga Harris yang sedang sarapan bersama itu pun terkejut. Mereka pun akhirnya meminta kepada Harris untuk melihat ke kamarnya dan mereka yakin bahwa itu pasti adalah Keyra.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN