Kau Pasti Bisa

1024 Kata

Belum sampai kecupan mendarat di bibir Nancy tiba-tiba suara telepon memecah keheningan dan membuyarkan suasana. Adam reflek mengarahkan pandangannya mendengar suara dering handphone yang cukup kencang. "Sepertinya ada telepon, apa kau tak ingin mengangkatnya terlebih dahulu?" tanya Nancy yang kemudian Adam melepaskan cengkeramannya. "Aku angkat telepon ku dulu Nancy, setelah ini kau pergi ke kamarku, kita akan tidur berdua di sana," ucap Adam pergi keluar kamar Nancy mengangkat telepon yang sudah berdering terus menerus. Nancy membuang napasnya yang sedari tadi terasa tertahan. Kemudian dengan malu-malu ia menutupi mukanya sendiri sambil melompat-lompat kecil seperti seorang bocah yang kegirangan. "Akhirnya malam ini aku bisa tidur di kamarnya dan itu hanya berdua," ucap Nancy menenan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN