Semakin dekat jarak dengan Dunster maka musim panas seperti tidak terlalu buruk untuk dilewati. Adam yang saat ini ada di dalam mobilnya terus memacu dengan kecepatan stabil. Dia harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk dapat menjangkau Dunster tetapi, saat ini ia telah berada di depan pintu gerbang pemakaman ibunya yang telah lama tidak ia singgahi. Jam telah menunjukkan pukul satu siang tetapi cuaca panas itu tak menyurutkan langkah Adam, pohon yang rindang itu cukup untuk menahan sinar matahari menusuk kulitnya. "Apa yang telah aku lakukan selama ini?" Adam keluar dari mobilnya dan menghirup aroma khas desa Dunster dengan hidungnya. Ada banyak kenangan di sini, tempat kelahirannya sekaligus tempat ia mengubur masa lalunya. "Ibu, apa sekarang kau marah padaku? Karena aku tidak perna