Serangan Pertama

2002 Kata

Ratu Agung Elizabeth Rose Brenda. Nama yang indah dan unik. Sedikit mengingatkanku pada merk tepung beras kualitas terbaik yang selalu aku gunakan. Wanita yang tetap terlihat anggun meski rambutnya sudah memutih itu sedang melihat isi gulungan kertas dariku. Sesekali kerutan muncul di dahinya, aku tidak tahu kenapa. Aku hanya berdiri menunggu jawaban Ibu Ratu Agung yang sedang duduk di kursi kerjanya. "Apa ada alasan khusus untuk permintaan ini, Selir Agung?" Akhirnya dia membuka mulut setelah membiarkan kakiku cukup pegal. "Semua alasannya sudah tertera di sana, Yang Mulia." Aku menjawab dengan mantap. Dia kembali diam dalam jeda waktu yang lama. Aku terpaksa menunggu dengan sabar. "Aku akan mempertimbangkannya. Sebelum itu, kau harus tahu bahwa permintaanmu ini akan menimbulkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN