Anteng bapak President setelah gempur mama Zia semalaman, dia bersedia juga mengantarku ke rumah mama Inge setelah mengantar anak anak sekolah. “Jangan pecicilan ya!!, trus beliin baju pesanan Tata, yang paling bagus, biar gak mengajukan sidang untuk berhenti jadi ratu Rania” pintanya setelah aku mencium tangannya. “Iya Yang, kamu mau aku beliin tuksedo gak?” tanyaku. Dia berdecak. “Pesta santai dan anak anak muda yang datang, kamu mau aku kelihatan seperti om oma?, aku pakai kemeja aja, dan jeans supaya ikutan terlihat muda” jawabku. “Dan hot” tambahku sambil mencium pipinya. Dia tertawa senang. Kalo di puji masih hot, pasti senang. “Cium aku dong!!” rengeknya. Aku menurut mencium bibirnya dan dia menyambutnya dengan dalam dan lama. “Astaga…otakku bisa ikutan kesedot pak Presinde