Guys, yang mau ikutan PO bisa
Wa aku yes 085788190001
Untuk pembelian pdf juga ke wa aku yes.
Alee kembali ke perusahaan Damian setelah ia selesai makan siang. Seharusnya besok ia datang ke perusahaan itu, tapi Damian memintanya untuk datang karena Damian telah menyiapkan enam orang untuk bekerja sama dengan Alee. Dan hari ini adalah hari perkenalan mereka, juga Damian akan memperkenalkan Alee pada seluruh petinggi perusahaan.
Damian telah menyiapkan sebuah rapat penting di mana orang-orang yang akan hadir di sana adalah orang-orang yang akan berhubungan langsung dengan Alee. Dan ya, Damian juga ingin mereka semua memperlakukan Alee dengan baik.
"Saya Saralee Bellvania, ingin bertemu dengan Bapak Damian Ingelbert." Alee bicara pada resepsionis.
Resepsionis wanita itu menatap Alee menilai, tapi itu tidak berlangsung lama. Ia segera memberitahu di lantai berapa ruang CEO perusahaan raksasa itu. Sebelumnya Ervano telah meninggalkan pesan pada resepsionis itu tentang kedatangan Alee.
Sebelumnya hanya mantan istri CEO yang bisa menemui CEO tanpa melalui sebuah pertemuan resmi. Otak si resepsionis kini bergerak liar, ia berpikir mungkinkah wanita muda itu adalah wanita simpanan sang CEO yang pernah dirumorkan sebelumnya?
Di jaman seperti ini tidak mengherankan wanita muda menjalin hubungan dengan pria yang usianya jauh lebih tua. Yang terpenting adalah hidup yang terjamin.
Si resepsionis berhenti memikirkan tentang Alee. Jika ia seberuntung Alee, ia juga tidak keberatan menjadi simpanan pria tua kaya raya seperti CEO-nya. Meskipun pria itu tua, tapi ia masih terlihat muda, dan jangan lupakan dia adalah pengusaha yang masuk dalam daftar tiga orang terkaya di dunia.
Alee menaiki lift yang hanya bisa digunakan oleh petinggi perusahaan itu. Ia melihat ke luar lift yang terbuat dari kaca itu. Hanya dalam beberapa detik ia sudah berada di ketinggian.
Pemandangan dari atas memang sangat indah, Alee menikmati apa yang ia lihat saat ini.
Saat pintu lift terbuka, Alee segera keluar dari sana. Ia melangkah menuju ke sebuah ruangan yang sudah disebutkan sebelumnya oleh resepsionis.
Ervano melihat kedatangan Alee, ia segera menyambut Alee. "Selamat datang di perusahaan, Nyonya Alee." Pria itu sedikit membungkuk.
"Terima kasih, Ervano."
"Silahkan masuk, Nyonya. Bapak Damian sudah menunggu Anda di dalam."
"Baik."
Alee masuk ke dalam ruang kerja Damian yang bergaya modern. Di belakang meja kerja terdapat Damian yang saat ini sedang memeriksa dokumen. Pria itu mengenakan kaca mata baca yang membuatnya tampak seperti penggila kerja.
"Silahkan duduk, Alee. Aku ada sedikit pekerjaan. Kau tidak keberatan menunggu, kan?" Damian mengangkat kepalanya, menatap Alee yang berdiri di depan meja kerjanya.
"Ah, ya, aku tidak keberatan." Alee lalu duduk di sofa kulit yang ada di ruangan itu.
Beberapa saat kemudian Ervano masuk ke dalam ruangan dengan membawa secangkir minuman.
"Aku telah melihat pertengkaranmu dengan Jennifer. Kau melakukannya dengan sangat baik." Damian bicara sembari melihat Alee sekilas.
"Sangat luar biasa. Aku baru sampai di sini, dan berita telah menyebar ke seluruh dunia," seru Alee.
Damian terkekeh kecil. "Itulah kekuatan media sosial, Alee."
"Orang-orang lebih suka membicarakan tentang orang lain, daripada memperbaiki diri mereka sendiri," sahut Alee tenang.
"Ervano tengah menghentikan artikel itu. Paling lama besok pagi semua artikel itu akan lenyap."
"Terima kasih, Tuan Ingelbert. Anda sangat membantu." Alee tersenyum tulus.
"Jadi, kau ingin aku melakukan sesuatu terhadap Jennifer?" tanya Damian.
"Terlalu sia-sia. Jangan membuang tenaga dan pikiranmu untuk manusia seperti Jennifer dan sejenisnya."
Damian tergelak. "Kau dan kepribadianmu memang mengesankan, Alee."
"Jadi, apakah Anda menyukai saya?" Elle melirik Damian sejenak.
"Hatiku hanya digunakan untuk mencintai satu wanita, Alee."
Alee sudah tahu jawabannya. Pria di depannya adalah tipe pria yang amat sangat mencintai pasangannya. Hanya satu wanita seumur hidup. Tidak seperti ayahnya dan Ell.
Alee merasa bodoh membandingkan dua pria itu dengan Damian.
"Kenapa Anda tidak bisa membuka hati Anda untuk orang lain? Bukankah Anda dikhianati? Sangat menyedihkan masih mencintai orang yang telah mengkhianati kita." Alee akhirnya bertanya setelah sekian tahun lamanya ia tidak mempedulikan tentang kisah cinta Damian.
Damian menutup berkas yang sudah ia periksa. Tatapannya tidak beralih dari Alee. "Aku juga ingin menanyakan hal yang sama padamu? Kenapa?"
Alee merasa terjebak pertanyaannya sendiri. "Lupakan saja."
"Kau harus belajar untuk membuka hatimu, Alee. Hidupmu masih sangat panjang." Damian sedikit mengasihani Alee, karena puteranya yang bodoh, Alee tidak bisa membuka hatinya untuk pria lain.
"Skylarr sudah cukup untukku. Aku tidak perlu membagi cintaku pada orang lain."
Damian menghela napas. "Baiklah, kau tahu apa yang terbaik untuk hidupmu. Nah, sekarang ayo pergi ke ruang pertemuan. Semua orang sudah menunggumu. Bersiaplah untuk reaksi mereka."
Alee bangkit dari tempat duduknya. Ia menatap Damian yakin. "Aku sudah lebih dari siap, Tuan Ingelbert."
Damian tersenyum kecil, lalu kemudian mereka mulai melangkah keluar dari ruangan kerja itu. Ruang pertemuan terletak satu lantai di bawah ruang kerja Damian.
Di sana semua orang sudah mengisi tempat duduk mereka masing-masing. Hari ini mereka semua akan tahu siapa wanita yang dirumorkan menjalin hubungan rahasia dengan Damian. Ada yang menyebutkan bahwa keduanya telah menikah secara diam-diam.
Sangat sulit untuk menembus kehidupan pribadi seorang Damian. Mereka hanya bisa meraba-raba dan menebak saja.
Pintu ruang pertemuan terbuka, Damian masih lebih dahulu baru disusul oleh Alee. Semua mata tertuju ke arah dua orang itu, terutama Alee.
Sunyi, semua orang menutup mulut mereka. Hanya mata yang menatap Alee memuja. Wanita dengan dress berwarna hitam itu tampak sangat memukau.
Tidak heran jika wanita di depan mereka bisa menaklukan hati sang CEO, pada kenyataannya Alee memang lebih cantik dari Zara. Lebih muda dan yang pasti lebih menggairahkan.
Selama ini mereka pikir CEO mereka tidak mungkin tergoda dengan wanita lain karena memiliki istri sesempurna Zara, tapi mereka semua salah ada seorang wanita yang berhasil menggeser posisi Zara sebagai wanita paling beruntung di dunia karena memiliki pria yang kekayaannya tidak terhitung lagi.
Dan wanita itu kini berada di tengah-tengah mereka. Wanita muda dengan tubuh indah dan bentuk wajah yang sempurna. Kulit putih mulus seperti salju. Bola mata cokelat terang seperti rusa betina.
Damian kemudian membuka suaranya, sedikit membuat perhatian orang-orang di dalam sana teralih dari Alee. Pria itu membuka acara rapat lalu memperkenalkan Alee.
"Saralee Bellvania, dia akan bertanggung jawab untuk sebuah perangkat lunak baru yang akan diluncurkan oleh perusahaan. Aku berharap kalian sema bisa bekerja sama dengannya." Damian berkata singkat tapi tegas, ia tampak seperti seorang pria yang tidak ingin wanitanya ditindas oleh orang lain.
"Alee, perkenalkan dirimu pada mereka secara langsung." Damian mempersilahkan Alee untuk berbicara.
Alee berdiri di depan semua orang. Dagunya terangkat, tatapan matanya tenang dan tidak tergoyahkan. Ia tahu apa yang ada di pikiran orang-orang yang berada di depannya, tapi sedikit pun ia tidak peduli.
"Selamat siang semuanya. Saya Saralee Bellvania, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya akan bekerja keras untuk perusahaan ini, terima kasih." Alee tidak pandai bicara, jadi ia hanya mengatakan beberapa kata singkat sebagai perkenalan.
Penampilan Alee memang bisa memikat siapa saja yang melihatnya, tapi tentu saja hal itu tidak bisa mencegah orang lain membencinya dengan semua yang ia miliki.
Begitu juga dengan beberapa orang yang ada di dalam sana. Mereka merasa lebih mampu dari Alee, tapi mereka tidak mendapatkan jabatan semudah yang Alee dapatkan. Mereka bekerja selama bertahun-tahun, mendedikasikan diri untuk perusahaan, tapi untuk mendapatkan kenaikan jabatan mereka harus bekerja sangat keras. Sedangkan Alee? Wanita itu baru datang ke perusahaan dan langsung menjadi pemimpin untuk membuat sebuah perangkat lunak baru.
Mungkinkah sekarang CEO mereka sudah menilai sesuatu berdasarkan perasaan?
Rasa iri menusuk d**a orang-orang itu. Namun, mereka tidak bisa mengeluh. Keputusan CEO tidak bisa dibantah. Sebagai pekerja mereka hanya bisa menerima keputusan itu.
Rapat itu selesai, Damian dan Alee telah meninggalkan ruangan itu. Beberapa wanita berkumpul di sana. Dan mereka mulai bicara dari belakang.
"Wanita itu benar-benar tahu cara menggunakan kecantikannya dengan baik." Seseorang dari empat wanita di sana membuka mulutnya. Ia tampak tidak begitu senang dengan kehadiran Alee.
Ketiga wanita lainnya sependapat dengan yang dikatakan oleh rekannya.
"Merangkak naik ke ranjang pria kaya adalah cara tercepat untuk mendapatkan yang diinginkan, Sandra. Dan wanita itu menangkap sebuah tangkapan yang besar." Wanita lainnya menjawab ucapan temannya tadi.
"Gold Digger, aku rasa wanita itu pantas disebut dengan sebutan itu." Dan yang lain menyahut dengan wajah jijik.
***
"Anak itu benar-benar tidak berbakti. Setelah sekian lama menghilang akhirnya dia kembali menampakan dirinya. Dan dia sama sekali tidak menemuiku." Maleec tampak marah. Di depannya ada sang istri yang memasang wajah lembut.
"Jangan marah, Alee pasti akan menemuimu." Cathleen mengelus punggung tangan suaminya hangat.
"Aku mengenal anak keras kepala itu dengan baik. Dia pasti tidak akan menemuiku," geram Maleec. "Aku akan menyeretnya kembali ke rumah ini."
"Jangan bersikap keras pada Alee. Biarkan aku membujuknya."
Maleec menggelengkan kepalanya. Kathleen tidak akan bisa membujuk Alee. Ia jelas tahu seberapa Alee membenci Kathleen. Satu-satunya cara agar Alee kembali ke kediamannya adalah dengan memaksa putrinya itu.
Maleec hanya memiliki satu putri, meski ia menyayangi putri tirinya tapi itu tidak sama dengan putri kandungnya sendiri. Tetap Alee yang akan menjadi pewarisnya.
Pria itu mengambil ponselnya, lalu ia segera menghubungi tangan kanannya. "Daniel, segera temukan keberadaan Alee, dan seret dia kembali ke kediamanku!"
Sudah bertahun-tahun Maleec mencari keberadaan Alee, dan sekarang setelah ia menemukan putrinya ia tidak akan pernah membiarkan Alee menghilang lagi.
Ia sudah cukup lama mentolerir sikap keras kepala Alee. Putrinya itu tidak bisa terus menerus membangkang darinya.
Di sisi lain, Kathleen tidak menyukai gagasan Maleec. Namun, ia tidak bisa menunjukan pada suaminya itu. Ia harus terus terlihat lemah lembut agar Maleec terus menyayanginya.
Kathleen akan melakukan cara lain untuk memperkeruh hubungan ayah dan anak antara Maleec dan Alee.
Jika Maleec membutuhkan keturunan untuk mewarisi semua hartanya maka Kathleen akan berusaha untuk melahirkan seorang penerus untuk Maleec. Alee tidak diperlukan untuk mewarisi semua harta kekayaan suaminya itu.
tbc