Luna menarik Angela masuk ke dalam salah satu bilik toilet, di sini mereka akan bicara serius di tempat yang sangat tidak elit untuk dua anak konglomerat seperti mereka. "Gue bakal jelasin." Cetus Luna dengan serius, jujur saja, ia sangat gugup sekaligus takut. Bagaimana dengan reaksi Angela nanti saat dia sudah tahu kalau selama ini ia menyimpan rahasia yang cukup besar? "Gue pikir, kita adalah sahabat." Ucap Angela memulai pembicaraan apa yang beberapa saat lalu ia dengar. "Kita memang sahabat." Balas Luna dengan sendu. "Tapi apa buktinya? Lo pacaran sama Davin tapi gak cerita ke gue?" Tuntut Angela justru melenceng ke arah lain. "Gue gak pacaran sama Davin." Ungkap Luna dengan jujur, mereka memang tidak pacaran seperti abg kebanyakan, mereka sudah membina rumah tangga selama d