"Tadi aku beli coklat lagi, kamu mau engga? Kebetulan ada teman yang keluar perkemahan beli sesuatu. Kalau engga mau, aku bisa kasi ke orang lain." "Kakak ada-ada aja, rejeki mana bisa ditolak apalagi ini coklat. Sini sini! Mana ini silverqueen lagi, harusnya kakak belinya sepuluh bukan sebungkus aja." "Hahaha, lain kali aku beliin kamu yang banyak." "Wah baik banget, udah ganteng baik lagi. Tau engga kak? Biasanya senior baik pada adik tingkatnya itu ada maunya tau. Nah sekarang giliran aku yang bertanya, kakak kenapa ngasi aku coklat? Jangan-jangan setelah ini kakak mau jadiin aku babu pas masuk kuliah nanti ya?" "Pemikiran kamu kok aneh semua, inikan aku tulus ngasi coklatnya." "Ngapa dah ini orang satu, duduk senyum-senyum sendiri kayak orang gila." Lamunan Zam buyar, ia menatap