Arina masih tertegun di depan layar laptopnya yang sudah gelap. Entah sudah berapa lama ia terdiam tanpa tahu harus berbuat apa, lantaran pikirannya terlanjur kacau. Menyelesaikan naskah seperti janjinya kepada Kevin pun tak juga bisa ia lakukan lantaran tangan dan otaknya sungguh tidak bisa diajak kompromi. Sebelumnya, Arina belum pernah sekacau seperti sekarang. Namun, … takdir seolah menginginkanya untuk semakin berjuang.
Bagi Arina, masalah seolah tak mau meninggalkannya, terlepas dari satu persatu kenyataan yang akhirnya terungkap. Mengenai Alvaro bahkan Zack, yang justru membuat Arina merasa sangat berdosa.
“Zack ….” Arina terdiam seiring pemacu berikut penggerak kehidupannya yang juga mendadak berhenti bekerja.
Arina memang ingin mengabaikan Zack seperti biasa. Namun, jika mengin
