Episode 41 : Senam Jantung

1677 Kata

“Hari ini, aku langsung ke kantor. Pekerjaanku mulai menumpuk. Tapi nanti siang, aku akan menyempatkan waktu untuk ke butik buat mantau acara orang tua kita.” Suara Zack dari seberang, terbilang sangat jernih tanpa disertai suara lain bahkan sekadar musik yang disetel lirih. Arina yang masih duduk di kursi kerjanya, mengangguk mengerti, meski tanpa harus melakukannya pun, Zack tetap tidak akan melihatnya. “Kalau memang sibuk, ya sudah enggak usah datang. Nanti aku yang nemenin mereka harusnya juga sudah cukup, kan? Harusnya enggak ada yang perlu didiskusikan lagi, kan? Kecuali kalau ada masalah yang perlu dibahas sama kamu, tentu aku juga langsung hubungi kamu.” “Sebenarnya niat utamaku telepon kamu, bukan hanya untuk itu. Melainkan … melainkan aku penasaran. Sebenarnya, kamu sudah mula

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN