Chapter 25

1925 Kata

Kembali, Aira harus menelan pil pahit karena belum juga mendapatkan satu pun balasan pesan dari Deanova. Entah berapa kali dalam sehari Aira memandangi layar ponselnya, menunggu dengan cemas perubahan tanda centang abu-abu menjadi biru. Aira menghela nafas panjang saat menyadari sudah sebulan ini Om kulkas dua pintu itu tidak memberinya kabar, pria beriris coklat tembaga itu seolah menghilang ditelan bumi. Dan sialnya, Aira yang kalang kabut karena merasa hidupnya hampa. Rindu? satu rasa yang selalu menyanyat hati Aira secara perlahan setiap waktunya. Patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan saat bersama Ardan tak sesakit yang ia rasakan karena perpisahannya dengan Deanova. Pria itu telah berhasil menyita seluruh pikiran dan hati Aira, mempora-porandakan kehidupan tenang Aira, d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN