Tubuh Aira membeku seketika saat Reynald memeluknya, aroma parfum maskulin menggelitik indra penciuman bersamaan dengan jantungnya yang berdebar kencang karena kontak fisik mereka. Dulu hal ini sering terjadi antara dirinya dan Reynald dan tak pernah membuat jantungnya protes seperti sekarang namun kini ada rasa berbeda saat mengetahui mereka akan dijodohkan. Bukan debaran seperti saat bersama Deanova tapi karena rasa canggung yang tiba-tiba hadir. Pertemuan terakhirnya bersama Reynald saat dirinya masih di bangku kelas 12 SMA. Reynald yang sekarang jauh berbeda, tubuh sizepack_nya tercetak jelas dari t-shirt hitam yang ia kenakan, ia terlihat lebih dewasa dan terawat. "Emm...Kak Rey kapan pulang dari Jerman?" Tanya Aira sembari melepaskan diri dari kungkungan tubuh besar Reynald. Ia bua