Kenneth berjalan menuju kamar tempat Valencia di kurung. Saat tiba di depan pintu, ia berhenti. Sejenak ia merasa ragu untuk masuk ke dalam kamar. Ia menutup matanya, mengatur napasnya. Ini lah saatnya ia untuk pertama kali berhadapan dengan gadis yang telah membunuh putrinya. Kenneth membuka pintu kamar dan masuk ke dalam kamar yang gelap. Ia heran kenapa Valencia tidak menghidupkan lampu di kamar. "Kalian tunggu di luar dan kamu siapkan makanan yang baru," perintah Kenneth. Kenneth melihat ke arah ranjang, Valencia tidur di sana dengan lelap. Ia pun menghampiri gadis itu, melihat dengan seksama wajah pembunuh putrinya. Kenneth terpanah melihat wajah Valencia, bentuk wajahnya oval, hidungnya mancung, berkulit putih, bibirnya merah merekah, rambutnya panjang berwarna coklat seakan mel