Kenneth mencium kening Valencia menyentuh dengan perlahan rambut wanita itu dengan lembut. "Sayang bangunlah... kita sudah sampai di Sidney," ujar Kenneth dengan suara lembut. "Ken, aku malu," ucap Valencia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Kenneth hanya melihat dengan sinis reaksi Valencia. "Mandilah... pakaianmu ada di koper kamu ganti pakaian kita akan berbelanja, aku menunggumu diluar," ujar Kenneth dengan suara datar. Valencia sangat kaget mendengar suara Kenneth berubah-ubah. "Kenneth kenapa ya? Tadi dia berkata lembut sekarang kok berubah jadi datar begitu." "Apa dia ga puas dengan aku." "Aku harus segera mandi dari pada nanti Kenneth marah." Valencia bergegas membasuh tubuhnya dengan sabun yang ada di sana. Kamar mandi kecil ini mampu membuatnya merasakan n