Setelah Erin, Bella dan Mimi selesai mencuci piring. Mereka bertujuh lalu berkumpul di dalam gudang di bagian belakang rumah Varel.
Mereka mulai berbincang satu sama lainnya kembali. Mereka bertujuh duduk bersila dengan membuat lingkaran besar.
Tampak lampu led di dalam gudang itu mampu menerangi seluruh ruangan di dalam gudang yang pintunya sudah ditutup rapat itu. Demi kerahasian ritual gaib yang akan mereka lakukan. Padahal tanpa ditutup pun, tak mungkin ada orang yang berani masuk ke rumah yang selalu tertutup rapat pagarnya, selama ini.
Terlihat pula perlengkapan untuk melakukan ritual gaib sudah mereka siapkan. Ada 7 lilin berwarna merah, hio kecil bergagang merah. Dan 7 kartu remi yang seharusnya 7 kartu iblis bertanduk 1-7. Sesuai dengan apa yang ada di dalam buku misterius perjanjian kartu itu. Namun mau bagaimana lagi. Zacky dan Varel tak mendapatkan kartu seperti itu di pasaran. Alat-alat ritual itu kini, ada di hadapan mereka masing-masing. Yang sebenarnya baru pertama kali, mereka melihat alat-alat ritual itu.
"Ky, itu buku yang lo maksud. Coba gue mau lihat," kata Janu. Yang duduk di samping kanan Zacky.
Janu penasaran dengan buku, yang kata Varel dapat mengabulkan semua keinginan orang yang meminta permintaan kepadanya.
Zacky lalu mengambil buku yang ada di tengah dari lingkaran besar mereka itu.
"Nih, kalau lo mau lihat mah. Sebelum ritual kita lakukan," ujar Zacky sembari memberikan buku itu kepada Janu. Yang segera menerimanya, dengan rasa pemasaran tingkat tingginya.
Setelah menerima buku itu. Janu lalu membuka lembar pertama dari buku misterius itu, dengan penuh ketelitiannya.
Janu melihat adanya 7 gambar kartu kecil, bergambar wajah iblis bertanduk satu sampai tujuh, yang tak ia kenal sama sekali.
Pemuda kurus itu lalu membuka halaman kedua. Dirinya sedikit terkejut karena menemukan kartu berwajah iblis bertanduk satu dengan nama Zacky tertulis di bawahnya. Di depan halaman dua yang ternyata kosong.
"Ky, ini kok ada kartu bergambar iblis bertanduk satu, yang ada nama lo di bawahnya? Halaman kedua juga kosong tuh," ujar Janu dengan penuh keheranannya, dengan apa yang ia lihatnya itu.
Zacky tak begitu saja percaya dengan apa yang dikatakan oleh Janu. Ia menganggap Janu sedang bercanda kepada dirinya.
"Jangan bercanda lo, Janu papan penggilasan!" kata Zacky sambil melirik ke arah Janu.
"Gue lagi enggak bercanda, Zacky stres. Coba lo lihat aja sendiri," Janu lalu memberikan buku dari dunia gaib itu kepada Zacky, yang segera mengambilnya dari tangan Janu.
Saat buku yang ia dapatkan kembali berada di tangannya. Zacky langsung saja membuka halaman kedua dari buku misterius itu. Saat ia menemukan kebenaran dari ucapan Janu itu. Ia pun merasa heran bukan main. Seingat dirinya, saat ia membuka buku berjudul perjanjian kartu itu. Ia tak menemukan keanehan apapun. Ia masih melihat halaman kedua dari tiga belas halaman yang ada di buku itu masih normal-normal saja.
Di halaman kedua buku itu masih terdapat gambar kartu berwajah iblis bertanduk satu. Bukan halaman kosong dengan kartu iblis bertanduk satu bertulisan nama dirinya.
Zacky lalu membuka halaman ketiga, di mana ia temukan kartu bergambar iblis bertanduk dua. Dengan nama Varel di bagian bawah kartu aneh seukuran kartu remi itu. Zacky lalu membuka halaman 4 di mana ia temukan kartu bergambar iblis bertanduk tiga dengan tulisan nama Wisnu di bawahnya. Selanjutnya Zacky membuka halaman ke lima, ia menemukan kartu bergambar iblis bertanduk empat dengan tulisan nama Erin di bawahnya.
Lanjut Zacky membuka halaman ke enam, di mana ia melihat kartu bergambar iblis bertanduk lima dengan tulisan nama Bella di bawahnya. Sedangkan di halaman 7, Zacky melihat kartu bergambar iblis bertanduk enam dengan nama Janu tertulis di bawahnya. Dan di halaman 8, Zacky menemukan kartu bergambar iblis bertanduk tujuh. Dengan nama Mimi tertulis di bawahnya.
Zacky lalu membuka halaman 9 hingga 13 di mana semuanya masih seperti semula.
Zacky lalu mengambil kesimpulan sendiri, jika kartu-kartu itu harus ia gunakan dalam ritual gaib yang akan segera mereka lakukan.
"Bukan cuma nama gue yang tertulis di kartu itu. Tapi nama kalian juga ada semua. Gue bisa mengambil kesimpulan, kalau kita harus menggunakan kartu yang ada nama kitanya. Untuk melakukan ritual itu," jelas Zacky. Lalu mengambil kartu yang tertulis namanya.
"Sekarang ambil kartu yang ada nama kalian nya masing-masing," Zacky lalu memberikan buku misterius itu kepada Varel yang ada di samping kanannya. Yang segera mengambil kartu bertuliskan namanya.
Varel lalu memberikan buku itu kepada Wisnu yang segera mengambil kartu bertuliskan namanya. Wisnu lalu memberikan buku itu kepada Erin yang segera mengambil kartu yang bertuliskan namanya. Erin lalu memberikannya kepada Mimi yang segera mengambil kartu bertuliskan namanya. Mimi lalu memberikan buku itu kepada Bella yang segera mengambil kartu bertuliskan namanya. Bella lalu memberikan buku itu kepada Janu. Yang segera mengambil kartu bertulisan namanya. Janu lalu memberikannya kepada Zacky kembali.
Zacky lalu menaruh buku dari dunia gaib itu, di tengah di dalam lingkaran besar yang sudah mereka buat itu.
"Gue merasa, ini ada yang enggak beres?" kata Wisnu dengan penuh kecurigaannya, yang langsung disahuti oleh Zacky.
"Wisnu, lo sebaiknya jangan banyak bacot lebih baik kita lakukan ritual sekarang," sahut Zacky dengan nada ketus kepada Wisnu.
"Bukannya gue banyak bacot. Tapi feeling gue bilang begitu," ujar Wisnu, membeberkan alasannya itu.
"Udahlah Wisnu, bukannya kita udah sepakat. Mau melakukan ritual ini," ucap Mimi ikut campur dalam perbincangan.
"Daripada kita ribut. Lebih baik kita lakukan ritual itu sekarang," tutur Bella seakan tak sabaran untuk melakukan ritual gaib itu. Agar keinginannya segera dapat terwujud.
Gadis berhitung pesek itu lalu, mengambil jarum jahit yang disiapkan oleh Zacky untuk melukai jempol tangan mereka. Agar darah mereka keluar sedikit. Untuk ditempelkan di kartu yang mereka miliki. Zacky memberikan mereka sebuah jarum jahit masing-masing. Untuk melakukan hal itu secara steril.
Keberanian Bella itu telah membuat teman-temannya bersemangat. Untuk melakukan hal sama, hal yang sudah dilakukan oleh Bella terlebih dahulu. Gadis berhidung pesek itu berani, karena ingin segera melakukan ritual itu. Agar keinginannya dapat segera dikabulkan oleh penghuni buku gaib berjudul 'Perjanjian Kartu' itu.
Sesudah melakukan hal itu semua. Zacky lalu menyulut lilin merah miliknya dengan korek gas yang ia miliki. Zacky lalu meneteskan tubuh lilin merah yang sudah terbakar itu di lantai, lalu menempelkan lilin merah itu, di bekas tetesan lilin merah itu. Teman-temannya pun melakukan hal yang sama. Dengan apa yang dilakukan oleh Zacky. Hingga tujuh lilin merah itu berdiri tegak dan menyala. Seakan ingin menyaingi nyala lampu led gudang itu. Untuk menciptakan hal mistis di tempat itu.