Allura : 23. Yang Lebih Peduli

1423 Kata

Langit menghitam dengan kilatan petir tidak membuat perhatian Allura teralihkan. Suara dentuman keras yang menandakan akan turun hujan itu tidak mengusik. Allura tetap berada di posisinya. Berdiri diam sembari menatap langit hitam tanpa didampingi kerlipan bintang. Ini sudah pukul delapan malam. Udara malam hari membuat Allura merinding beberapa kali. Namun tidak membuatnya menyerah dan berbalik masuk ke dalam kamar. Menarik selimut untuk memendam tubuhnya yang sudah terlalu lama dihempas angin. Banyak yang luput dari pandangan Allura selama ini. Sikap duniawi yang dijalaninya membuatnya lupa, jika ada banyak hal sederhana yang semesta pertontonkan secara cuma-cuma. Memberi makna terpendam untuk setiap chapter dalam kehidupan. Memberi setitik harapan untuk setiap keluhan putus asa. Satu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN