PERMINTAAN MAAF

978 Kata

Fahira sedang menemani Kamania belajar, saat pintu terdengar diketuk dari luar. Fahira segera membukanya dan ia hanya bisa menatap tak percaya saat melihat siapa yang datang. "Bapak, Ibu? Ayo silakan masuk. Maaf kalau berantakan ... saya sekarang bekerja di rumah sambil menjaga Kamania," kata Fahira sedikit canggung "Tidak apa-apa, Fahira. Bapak kemari mengantarkan Ibu. Sejak kemarin, Ibu ingin bertemu kamu katanya." Endang dengan sedikit canggung melangkah masuk dan duduk di sofa. Ia menatap cucunya yang sedang duduk memegang buku bacaan dengan huruf braille. "Nia, ini eyang uti," sapa Endang. Kamania tersenyum manis. Endang langsung memeluk cucunya itu. "Maafkan Eyang Uti, selama ini eyang yang egois dan bersalah." Kali ini Endang tak kuasa menahan tangisnya. Runtuh sudah semua tem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN