“Papa?” Merasa ada yang menarik lengannya, pria dan wanita yang Nara sambangi berdiri dari duduk mereka. “Siapa ya?” ucap lelaki asing yang Nara panggil papa. Ketika pria yang dari jauh tadi menyerupai papa Rivan itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya. Nara terkejut bukan main. Orang itu bukan papa. Seorang wanita yang bersama pria itu pun menatapnya dengan pandangan bertanya. Nara terdiam, ia memandangi keduanya bergantian. Rasa malu kontan menyambanginya. “Eh, maaf, Pak, Bu. Saya kira tadi Papa saya,” katanya meminta maaf sembari membungkukkan tubuhnya. “Oh iya... Gak papa.” “Sekali lagi saya minta maaf ya, Pak, Bu.” “Iya iya. Gak papa.” Giliran wanitanya yang menjawab. Firza pun ikut merendahkan tubuhnya mengikuti Nara. Bahkan, saat gadis itu meminta maaf, ia juga ikut meri