Bagian 29 : Rival?

2978 Kata

Firza menghela napas, akhir-akhir ini perasaan galau senang menghampirinya. Masalahnya pun tidak jauh-jauh, seputar tetangga baru yang menjadi sahabat sekaligus teman sekolah barunya juga. Annara, gadis cantik pemilik wajah seperti ukiran tangan manusia. Tampak sangat tidak real sekali. Usai dari taman belakang sekolahan, kini posisi Firza di cafe yang letaknya agak jauh dari sekolahnya. Lelaki shinning shimmering splendid itu bolos. Bukan dengan cara lompat pagar ataupun main kucing-kucingan dengan penjaga sekolah. Firza yang cerdas dengan mudah mengatakan, “Saya gak enak badan Pak, udah izin Bu Rahma pulang lebih awal.” Begitu katanya pada pak satpam yang siaga di pos dekat gerbang. Dengan membawa-bawa nama bu Rahma yang sedang piket hari ini. Jadi, dengan santainya kini lelaki terse

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN