Begitu kembali masuk ke dalam kamarnya Rose langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan helaan nafasnya yang terdengar cukup berat. Dirinya merasa sedikit frustasi mengingat rencana pernikahannya bersama Erich yang hanya tinggal menghitung hari saja di tambah lagi perlakuan Erich terhadapnya yang semakin menjadi-jadi. “Huh, tidak terikat kontrak dengannya saja aku diperlakukan semena-mena olehnya apalagi jika aku mau menandatangani kontrak itu… pokoknya sampai matipun aku tidak akan pernah mau menandatangani surat kontrak yang dia ajukan!” gerutu Rose kesal tatkala dirinya mengingat semua perlakukan Erich terhadapnya. Tok! Tok! Tok! Perhatian Rose tertuju kearah pintu kamarnya yang baru saja diketuk dari luar. “Ck, siapa lagi sih?” Rose semakin menggerutu kesal lantaran merasa t