Arumi dan juga Riko kini sama-sama diam. Duduk keduanya di atas bangku taman kota, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka. Sesal menggerogoti diri Arumi. Dia menyesal akan pengakuan yang baru saja ia lontarkan pada Riko. Lalu yang lebih dalam lagi adalah penyesalan akan kejadian nahas di malam tahun baru tersebut yang membuat kehadiran seorang janin dalam perutnya. Sementara itu, Riko sendiri masih termangu. Perasaannya diliputi kekecewaan yang teramat besar. Bukan hanya diselingkuhi, melainkah dia benar-benar dikhianati dan merasa ditinggalkan. “Selama ini ... aku benar-benar menjagamu, Arumi. Aku ... aku sama sekali tak habis pikir,” ungkap Riko sambil terbata-bata. Sepertinya pria ini masih belum bisa menerima kebenaran dari ucapan Arumi. Dalam hati kecilnya, ia sa