19. Susah Hati dan Ratapan Seorang Nenek

1103 Kata

Marissa baru datang dari rumah sakit sore ini. Dia memaksakan diri untuk pulang, karena malam ini merupakan malam pernikahan Aksa dengan Arumi. Meski dalam hatinya begitu kecut karena sama sekali tak menyetujui pernikahan tersebut, tapi perempuan tua itu tetap ingin menyaksikan bagaimana cucu satu-satunya hendak melangsungkan akad nikah. “Ibu baik-baik saja?” tanya Laura yang mendorong kursi roda ibu mertuanya. Perempuan dengan rambut putih itu tak menjawabnya. Suasana hatinya sedang begitu buruk dan ia hanya ingin melihat suasana rumah yang beberapa hari telah ditinggalkan karena berada di rumah sakit. “Mana Aksa?” tanya sang nenek tua itu sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian rumah. “Aksa belum datang, Bu. Masih di kantor dianya,” tutur Laura sembari terus membawa mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN