Begitu antusias Arumi menunggu hari ini. Bahkan sejak malam dirinya telah melakukan banyak persiapan. Mulai dari baju dan juga camilan. “Aku sudah bilang, kamu tidak perlu membawa banyak makanan. Nanti di sana aku bisa minta orang lain untuk membelikannya untukmu,” tutur Aksa saat ia sedang membaca buku dan merasa pusing melihat Arumi yang terus mondar-mandir. “Iya, kan, kita akan suruh orang lain kalau belinya nanti. Mending kita bawa dari sini, lebih irit waktu. Kalau mau ya tinggal makan, tidak perlu minta orang lain dulu!” jawab perempuan yang sedang mengenakan gaun tidur dan perut bulatnya hampir terlihat. Aksa hanya bisa mengembuskan napas dan menggelengkan kepala mendengar jawaban dari Arumi. “Terserah kau saja! Tapi setelah ini kau harus tidur! Kalau tidak segera tidur, aku y