Untuk pertama kalinya dalam dua puluh delapan tahun ia hidup, Amira ingin Ayah menjemputnya. Dulu Amira tidak pernah takut pada apapun. Pada anjing galak milik tetangga teman SDnya, pada lingkungan yang belum pernah ia datangi, pada hewan berbisa ketika ia masuk ke hutan tak jauh dari rumah Nenek Tari, ataupun pada anak SMA yang waktu itu sering menggodai anak-anak SMP. Tapi malam ini ia ingin Ayah menjemputnya seperti dulu. Amira berjanji tidak akan merajuk seperti dulu tiap kali Ayah muncul dan mengacaukan acara bermainnya. Yang menjadi sumber ketakutan Amira bukan Om Fateh. Amira tidak berani mengatakan bahwa om ini menakutkan. Tidak, sama sekali tidak. Om Fateh hanya terlalu bersemangat dan terlalu baik untuk ukuran orang yang baru berkenalan sore ini tapi sudah menanyakan berbagai ha
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari