5.6

1546 Kata

Divya mendudukkan dirinya di samping Danis kemudian menyandarkan punggung pada sofa seperti yang pria itu sedang lakukan dengan mata terpejam. Divya tau Danis tidak sedang tidur. Bertahun-tahun mengenal pria ini, Divy tau kalau Danis adalah orang yang tidak akan pernah bisa tidur di sofa. “Jadi..” Divy memutuskan untuk tidak menoleh pada Danis. “Kita akan bertunangan dan itu bulan depan?” tanya Divya yang tidak tau apa-apa. “Hm.. minggu depan kamu sudah dua puluh delapan. Aku bosan dinyinyiri Mama dan Bunda.” “Dan Amira harus menjadi orang pertama yang tau?” “Bukan begitu, kebetulan dia keluarga kita yang pertama kali aku jumpai hari ini.” Ammar begitu pandai dalam berbohong. Jika ada jenjang pendidikan untuk berbohong maka ia sudah menjadi guru besar di sekolah itu. “Apa nanti kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN