"Apa? Tapi saya ...." Panggilan terputus sebelum Laras sempat menolaknya. "Apa aku hubungi Arya, ya?" Laras lantas menekan ponselnya dan menghubungi Arya. Namun hanya suara operator jaringan yang menjawab. Nomor tunangan Laras tidak aktif. "Ah, bagaimana ini?" Laras bimbang untuk datang menjemput Satya atau tidak. Karena ia tahu tempat itu bukan tempat yang pantas untuk didatangi oleh wanita apalagi di tengah malam seperti ini. Namun apabila ia mengingat igauan Satya yang ia dengar di telepon yang menyebutkan namanya beberapa kali membuat gadis itu semakin khawatir. "Baiklah. Aku akan menjemput Kak Satya. Bagaimanapun juga Kak Satya akan menjadi kakak iparku." Laras bergegas mengganti piama yang ia pakai dengan baju yang tertutup tak lupa ia memakai jaket. Gadis itu lantas pergi dar