“Kesalahpahaman hanya menimbulkan prasangka buruk yang membelit hati.” Zeroun Damn! Kenapa dia ada di sana? Lancang sekali dia sudah masuk ke kamarku tanpa seizinku. Refleks, aku memutus sambungan teleponku dengan Mas Aftar. Segera kumengayunkan langkah mendekat padanya. What f*****g is she thinking about? Matanya mulai berair dan tubuhnya gemetar. Apa yang ada di kepala wanita ini? Aku memutar otak kenapa ia sampai terlihat sangat ketakutan melihatku. s**t! Mungkin dia mendengar obrolanku dengan Mas Aftar. "What are you doing here?" Aku mencekal tangannya, tapi kemudian ia menepisnya. Florenza melangkah mundur. Jelas sekali ia ingin segera menghilang dari hadapanku. Tapi, untuk apa ia masuk ke kamarku? Bibirnya masih mengatup, hanya tatapan menuduhnya yang meneriakiku. Aku paling