Saat perjalanan pulang, Kaili dibonceng Zhuo menggunakan sepeda motor. Angin malam menerpa wajah, semakin membawa Kaili terhanyut dalam lamunan. Ia menyentuh bibir dan terngiang suara lembut Han Junjie serta wajah merona pria itu tatkala berkata padanya, "Cium aku, Kaili." Kaili jadi gamang. Bertanya-tanya ada apa dengan pria itu sebenarnya? Kenapa ia bertingkah seperti itu? Ia tidak mungkin tiba-tiba naksir aku, 'kan? Itu semua karena dorongan nafsu semata. Bodohnya aku menuruti permainannya, bahkan aku menciumnya tanpa menahan diri. Aku menggigitnya 'kan tadi? Oh T'ien, kenapa aku menggigitnya? Kenapa mesti menggigitnya? Ia pasti merasakannya. Ia pasti berpikir aku menyukainya. Kaili menggeleng-geleng cepat. Ah, tidak! Tidak! Aku tidak menyukainya. Tidak akan pernah! Zhuo merasaka