Ia tidak bisa lari, tidak bisa bersembunyi. Dalam bak air itu, Kaili tidak bisa mengelak dari serudukan si beruang yang sedang nafsu-nafsunya. Sebagai selir, ia memang berkewajiban melayani kaisarnya, tapi secara pribadi, ia jadi jengah pada perlakuan Han Junjie yang hari demi hari semakin v****r. Pria itu benar-benar menggunakan da.da ratanya bagai papan cuci, seolah sedang mengucek dalaman lalu diperas-perasnya hingga rontok semua kotoran. Alhasil da.da Kaili merah-merah bekas remasan dan pria itu meninggalkannya sambil tertawa-tawa puas. Kaili tertelungkup di tepian bak. Matanya terbolak-balik akibat sisa mabuk kecubung. "Oh, astaga," desahnya parau sampai ia sendiri kaget suaranya bisa seberat itu. Teriakan dan engahannya selama persanggamaan itu tidak digubris Han Junjie. Kaili akhir