"Lo ngapain segala ngajak gue ke sini, Nyu? Tumben banget. Biasanya hari libur kayak sekarang lo milih di rumah, bukan malah kelayapan kayak gini. Kasihan bunda di rumah sendirian loh, Nyu. Atau lo sekarang lagi ada masalah ya, Nyu? Oh iya, kenapa lo pindah ke rumah itu? Kok gue belum tau alasan lo pindah. Bokap lo juga seharian nggak ada di rumah, oh iya ke kantor. Gue lupa. Semisal ada masalah lo bisa cerita sama gue, Nyu, selalu ada peluk dan bahu untuk lo kembali. Lo selalu ada buat gue, begitu juga sebaliknya. Gue selalu ada buat lo." Kinanti memegang bahu Abimanyu sambil tersenyum, dia mengerti dengan kerutan halus yang ada di dahi laki-laki tersebut. Kerutan yang menyimpan banyak keluhan. Selama ini Manyu jarang mengeluh pada siapa pun, bahkan selalu menolong siapa pun dengan hati l