Arjuna menatap lekat wajah wanita yang kini masih terlelap di sampingnya, bulu mata itu begitu lentik dan panjang, alisnya juga begitu rapi alami, hidung yang begitu pas sesuai dengan wajah ayunya, bibir merah muda tanpa polesan pewarna buatan. Satu kata, cantik untuk wanita yang berstatus sekretarisnya itu. Ya sekretaris. Mengingat hal itu membuat Arjuna merasa miris, kenapa Amanda memilih pekerjaan yang sangat beresiko, bagaimana jika dia menjadi sekretaris p****************g nanti, apakah dia akan tergoda atau dia justru menjadi penggoda.Amanda terlalu polos untuk menjadi penggoda, tapi tak menutup kemungkinan dia akan tergoda. Buktinya gadis begitu mudah ia cium semalam, bahkan dia membalasnya meski Arjuna tahu itu pasti yang pertama bagi gadis itu. Arjuna tersenyum, ada rasa bangga