Gianira sangat menyayangi Dermaga, ia berharap banyak pada Dermaga. Ia berharap Dermaga bisa menjadi Dermaga dimana kapalnya berhenti berlabuh untuk selamanya. Tapi ternyata, keadaan tidak berpihak padanya. Kapal Gianira terlalu ringkih, banyak lubang yang menghiasi kapal ringkih Gianira hingga membuat kapal Gianira tak mampu untuk sekadar menepi di Dermaga yang telah menjadi tujuan awalnya.
Gianira gagal berlabuh, sekadar menepi pun Gianira tak sanggup. Kini dengan setengah tenggelam ia harus ikhlas melihat kapal lain berlabuh pada Dermaga yang selalu ia idam-idamkan sebagai Dermaga terakhir ia berlabuh. Lebih pedihnya lagi, kapal yang berlabuh menggantikan dirinya itu merupakan kapal yang sangat ia kenal.