Bisakah?

1593 Kata

“Terus apa?” Adel menggertakkan giginya. “Karena gue punya suami.” Satu kalimat itu bagai sebuah panah yang tepat mengenai sasaran. Tepat mengenai jantung Ben dan rasanya Ben ingin mati. Inikah alasan kenapa Adel selama ini begitu sulit untuk ia jangkau, karena sebenarnya wanita itu telah bersuami. Ben tertawa dengan canggung. “Suami? Terus di mana suami kamu?” “Dia kerja, dia berlayar.” Ben mulai bisa menerka-nerka bagaimana hubungan Adel dan suaminya. Karena mereka saling berjauhan, makanya Adel mencari pelampiasan lain, dan Ben yang dijadikan sebagai pelampiasan oleh wanita itu. Lucu sekali cara Adel mempermainkannya, sangat lucu hingga Ben tak tahu lagi harus ia apakan perasaannya. Ponsel milik Adel berdering, ia melihat layarnya dan tertulis nama Gilang di sana. Ia masih ingin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN