Usai makan malam, Miko dan Ida berada di ruang kerja Miko untuk membahas masalah pekerjaan. Miko tampak santai karena Umi Hamidah belum bisa datang mengajar berhubung suaminya masih terbaring di rumah sakit, jadilah ia menyibukkan diri bersama Ida. "Alhamdulillah tahun ini perusahan kita mendapatkan profit yang cukup besar dibandingkan dengan tahun lalu." Miko bersyukur. Semua ini tak lepas dari peranan Ida. "Alhamdulillah. Ini berkat kerja keras kita semua." Ida pun gembira. Walaupun ada banyak masalah di bagian sarana transfortasi namun secara umum semua bisa teratasi dengan baik. "Terimakasih ya, kamu sudah banyak membantu aku." Miko memeluk Ida. Baginya Ida sudah seperti saudaranya sendiri. Di Bali ia tak memiliki siapapun. Saudara suaminya yang di Jakarta pun semua tinggal di luar