Oke. Agni mengira kalau apartemen Aswin akan sangat berantakan. Tapi ternyata tidak. Ia yang sebenarnya adalah cewek pun merasa malu sendiri. Aswin tidak seperti cowok-cowok lain. "Lo di situ aja," ia menunjuk kamar di sebelahnya. "Gue beneran aman di sini?" tanyanya. Ia sanksi karena berdua dengan lelaki seperti ini. Kalau menerima tawaran pindahan apartemen seperti yang tadi pihak pengelola katakan, masih perlu beberapa hari. Ia tak yakin juga akan mendapat gantinya. Aswin menatapnya dengan berdesis. "Lo kira gue nafsu sama lo?" "Heiish," Agni jengkel mendengarnya. Gadis itu langsung membangun pintu kamar sementara Aswin menahan tawa. Semoga tidak khilaf, pikirnya. Hahaha. Saat hendak ke dapur, ia baru ingat tugasnya ketika ponsel terus berdering. Ia menepuk kening kemudian berter