Chua: Kerandoman Lakka
"Udah pulang?" tanya gue ke Lakka.
Cowok berkacamata itu nggak menjawab, melainkan membuka jaketnya kemudian berjalan mendekati gue yang lagi duduk di sofa.
Wajahnya memberengut, nggak ada senyum-senyumnya sama sekali. Gue melirik sebentar, tahu-tahu dia udah duduk di samping gue, lantas menyandarkan kepalanya ke bahu, kedua tangannya memeluk pinggang gue dari samping, manja.
Kenapa, nih? Pulang-pulang kenapa asem gini mukanya?
Teve masih menyala terang, menunjukkan sebuah acara lawak yang sering gue tonton sembari menunggu Lakka pulang siaran. Malam ini dia pulang lebih telat, udah gitu wajahnya kayak lagi menahan kesal. Gue nggak tahu kenapa, apa yang terjadi di luar sampe bikin Lakka sekesal ini.
Pengin banget gue tanya, tapi gue tahan kembali kata-kat
