Malam yang sepi tanpa gemintang, langit suram seolah butuh teman. Bintang tak satupun muncul apalagi berpendar. Arum duduk diam di ruang kerjanya, tak satu pun gerakan ia lakukan. Ya ia hanya diam saja. Tidak melakukan apapun. Seolah ia sedang menyandang sebuah beban berat semacam sebuah tekanan namun demikian menyesakkan. Beberapa menit kemudian ia menyentuh ponselnya, ia memutar ponsel tersebut dengan gerakan tak beraturan. Arum bingung juga gelisah, ia seolah tidak punya pilihan kecuali menunggu Hendrik berkabar. Di malam sesunyi malam ini kira-kira Hendrik sedang apa ya ? bisiknya gelisah. Ia pasti kesepian, Sylvia sudah pergi, lalu apa yang dilakukan Hendrik di rumah. Dengan siapa ia berbincang sekarang ?. Dengan ketakutan yang masih utuh akhirnya Arum berusaha menghubungi Hendrik,