Pagi buta, Era terbangun dari tidurnya. Ia ingin sekali menyelesaikan semua kemelut ini.
Yang bersalah dirinya maka dirinya merasa perlu bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
"mengapa harus keluarga ini yang tertimpa musibah? " tanya hatinya setiap saat.
Era membuka pintu kamar tidurnya, memandang sekeliling ruangan. Jarum jam masih menunjukan pukul 03.00 WITA.
"mungkin semua masih tidur" bisik Era dari dalam hatinya.
Era berjalan mengendap, membawa paperbag berisi pakaian dan tas punggung yang menggantung. Ia bertekad pulang ke rumah, bercerita pada abah dan mamahnya tentang kejadian yang sebenarnya.
Era yakin abah dan mamahnya akan iba.
Ia membuka rumah Azzam kemudian melangkah pergi menyusuri jalanan beraspal dan penuh kabut. Dingin mulai menyumpal mulutnya. Perge
