"Apa? Apa yang kamu lihat?" Dine akhirnya bersuara. Ia berpura pura ketus ketika memperhatikan kalau Bian berulang kali meliriknya. "Kamu.." Bian tergelak. "Aku melihatmu." Dine tidak meresponnya dan memilih untuk berbalik lalu keluar dari ruang perawatan. "Kalau sudah, tolong matikan lampu dan tutup pintunya," Dine berteriak. Bian mengusap usap puncak kepala Dre, "Besok ayah akan datang lagi untuk menemuimu. Aku akan mengejar ibumu dulu. Kamu mau punya ibu bukan? Doakan ayahmu ini ok? Wish me luck!" Ia pun keluar dari ruang rawat sambil mematikan lampu dan menutup pintunya sesuai perintah Dine. "Apa sudah?" Dine menatapnya. "Urusanku dengan Dre selesai, tapi tidak denganmu," ucap Bian. Ia mendekat hingga tubuhnya dan Dine hanya berjarak dua puluh senti meter saja. "Apa