Aku berjalan tegak di samping kursi roda elektrik Andrew yang melaju perlahan secara otomatis. Aku tetap mengenggam erat tangannya. Kami langsung menuju press room di ruangan VIP . Sekretaris Tante Jennifer benar-benar gesit dalam waktu setengah jam saja saat menunggu kami turun dari pesawat setelah pemeriksaan imigrasi, dia sudah berhasil menyewa ruangan dan mengatur semua wartawan agar duduk tenang di press room. Aku yang memang selalu percaya diri, berjalan dengan kepala terangkat dan masuk ke ruangan press room bersama Andrew dan Tante Jennifer. Kami bertiga duduk di kursi bagian depan dengan pembatas sebuah meja panjang di depan kami dan di depan kami sejumlah wartawan-wartawan duduk berjejeran. Ada juga wartawan yang berdiri di belakang sambil memegang buku catatan.
Kacamataku aku lepas dan kutaruh di meja. Aku memandang semua wartawan-wartawan itu dengan tatapan setajam elang. Andrew telah ku instruksikan untuk tidak melepas kacamata Aviatornya. Andrew mengikuti instruksi ku dan sekarang dia duduk tenang di sampingku. Tangan kami tetap saling mengenggam. Aku langsung mengambil mic yang telah disiapkan di depanku.
“ Selamat pagi menjelang siang. Para Bapak dan Ibu wartawan yang terhormat. Perkenalkan saya Cefira Anastasia, Certified Caregiver dari Amerika yang akan memberikan terapi kepada Bapak Andrew Kusumatmaja selama dia berada di Indonesia. Hari ini saya yang akan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari Bapak dan ibu tentang kesehatan Bapak Andrew secara professional karena saya sudah bekerja sebagai certified caregiver selama hampir sepuluh tahun di Amerika dan salah satu pasien saya adalah pemain baseball terkenal di Amerika. Mungkin Bapak-bapak ada yang tahu nama Rob Fergueson, Pemain baseball professional termahal dari CHICAGO CUBS. Dia adalah pasien saya . Semua kata-kata yang akan saya jawab hari ini adalah berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang bisa saya pertanggungjawabkan karena saya lulusan Bachelor Of Science in nursing dari Universitas Michigan, dan kalau anda google. Universitas Michigan itu adalah salah satu universitas terbaik di Amerika untuk jurusan Nursing nya. Jadi yang saya jawab nanti, bukan berdasarkan asumsi-asumsi dan prediksi kosong apalagi gossip-gossip tak jelas. Saya mohon dengan hormat jawaban-jawaban saya di tulis sesuai yang saya katakan . Jangan dipelintir atau didramatisasi! Kalau ada yang menulis berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan seperti yang ditulis berita online ‘Portal Indo’. Ibu Jennifer bersama team hukumnya , sudah sepakat akan mengirim somasi untuk berita online Portal Indo tersebut. Kalau Bapak dan ibu juga ingin mendapat somasi, silahkan mengikuti jejak Portal Indo. Media tersebut kami akan beri waktu 3 jam terhitung dari sekarang untuk segera menurunkan berita tersebut. Setelah lewat jam dua siang ini, kalau berita yang anda tulis itu juga belum diturunkan. Pengacara Ibu Jennifer akan segara mengirim somasinya. Jadi saya sangat mengharapkan Bapak dan Ibu semuanya bijak dalam menulis apa yang akan saya sampaikan ini. ” Aku berkata dengan tegas dan mata memandang tajam ke semua wartawan-wartawan.
Aku sengaja menekankan latar belakang pendidikanku agar para wartawan-wartawan itu tidak under estimated tentang profesiku dan agar mereka bisa lebih akurat dalam menulis beritanya, bahwa apa yang akan aku jawab nanti adalah hal yang sebenar-benarnya bukan berita-berita yang didramatisasi dan tidak bisa dipertanggung jawabkan seperti yang tertulis di berita online yang kami baca tadi di pesawat . Berita yang telah membuat harga diri Andrew sebagai seorang pria jatuh pada titik terendah. Aku menghela nafas untuk menenangkan diriku yang emosi. Lalu melanjutkan perkataan
“ Silahkan bertanya Bapak dan Ibu, satu persatu akan diberi kesempatan” Kataku dan Sekretaris Tante Jennifer langsung memberikan microphone nya ke salah satu wartawan berbaju biru, berambut gondrong.
“ Selamat Pagi, Saya dari koran Indonesia Jaya. Apakah benar Bapak Andrew lumpuh karena kecelakaan di jalan tol tiga bulan yang lalu”.
“ Iya , Benar” Kataku singkat.
Aku memutuskan untuk menjawab hanya sebatas yang di tanya oleh para wartawan. Aku ingin tahu sampai sejauh mana kapasitas wartawan-wartawan di Indonesia dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan.
“ Mengapa Bapak Andrew bisa jadi lumpuh? Apakah kelumpuhannya temporary atau selamanya?” Tanyanya lagi. Nah ini pertanyaan sudah menjurus ke hal medis dan akan aku terangkan dengan baik agar para wartawan-wartawan ini lebih paham.
“ Kecelakaan mobil Bapak Andrew tiga bulan lalu, mengakibatkan pergeseran di T 5 yang menyebabkan T 4 dan T 6 menekan tulang belakangnya dan penekanan itu yang menyebabkan kelumpuhan. Untuk menjawab apakah kelumpuhannya temporary atau selamanya . Setiap kelumpuhan yang disebabkan spinal cord injury tidak bisa dijawab secara pasti apakah kelumpuhannya itu bersifat temporary atau permanent karena si pasien harus melalui berbagai tahapan perawatan, mulai dari operasi sampai fisioterapi. Untuk tahap operasi sudah dilakukan di Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura dan sudah berhasil dengan baik sekali. Sekarang Bapak Andrew akan menjalani proses fisioterapi bersama saya yang saya perkirakan juga pasti akan berhasil karena fasilitas yang dimiliki oleh saya sangat mumpuni. Saya hanya bisa menjawab sampai di sana karena sesuai profesi kami yang seorang caregiver professional , kami tidak bisa memberikan janji kosong sebelum semuanya terbukti bagi pasien saya, sehingga dia bisa berjalan atau melakukan aktivitas sendiri dengan baik. Dari pengalaman saya waktu di Amerika ketika merawat seorang atlit berkuda dan kondisi cederanya hampir sama dengan Bapak Andrew, pasien saya tersebut bisa berdiri dan berjalan beberapa langkah kembali hanya dia tidak bisa lagi melanjutkan karir nya sebagai atlit berkuda. Itu saja yang bisa saya jawab karena itu sudah ada pembuktiannya. Sekali lagi saya tekankan, ini sifatnya berbeda untuk tiap pasien, karena kondisi tubuh orang berbeda-beda”.
Lalu Sang sekretaris memberikan microphonenya ke wartawan perempuan berbaju merah menyala. Andrew masih duduk tenang di sampingku. Tangannya masih erat memegang tanganku, sesekali tanganku itu diremasnya, pasti untuk meredam kegelisahannya.
“ Saya dari Majalah ‘Hiburan Warganet’. Saya ingin bertanya sekaligus ingin mendengar klarifikasi dari pihak Bapak Andrew, apakah benar tunangan Bapak Andrew telah memutuskan pertunangan karena masalah disfungsi seksual?”
Aku menghela nafas sebelum menjawabanya. Andrew meremas tanganku kencang, tanda dia masih sangat kesal dengan pertanyaan itu. Aku balas meremasnya untuk menenangkannya.
“ Benar, pertunangan telah diakhiri. It’s not a big deal. Mengakhiri pertunangan bukan hal yang tabu dan salah. Orang yang menikah secara sah saja bisa bercerai, apalagi mereka ini baru tahap pertunangan. Untuk alasannya saya tidak tahu dan Bapak Andrew juga tidak di kasih tahu mengapa wanita itu memutuskan pertunangan. Tapi saya ingin bertanya kepada anda. Emang di Indonesia ini boleh dan lazim melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan masih dalam tahap pertunangan? Sehingga anda bisa menanyakan apakah benar alasan pemutusan pertunangan karena disfungsi seksual? Apakah pihak wanitanya, yang memberi informasi kepada wartawan tentang masalah disfungsi seksual ini? Apakah dia sudah melihat langsung dan sudah mencobanya langsung setelah terjadinya kelumpuhan sehingga dia bisa mengetahui tentang masalah disfungsi seksual pasien saya? Coba Ibu jawab dulu pertanyaan saya ini baru saya akan menjawab yang ibu tanyakan!” Kataku sinis.
Andrew dan Tante Jennifer tersenyum tipis mendengar jawaban pintarku. Si wartawan perempuan salah tingkah dan semua wartawan yang hadir tersenyum senyum simpul, mereka tahu bahwa rekannya si wartawan berbaju merah telah kena skak mat dengan jawabanku yang telak.
“ Bagaimana Ibu? Perlu saya jawab lagi kah pertanyaan itu?” Tanyaku sarcas.
Si Wartawan tertunduk malu dan dia tidak berani lagi melanjutkan pertanyaannya. Dia langsung duduk kembali ke kursinya dan pura pura mencatat di buku catatannya.
Microphone berlanjut ke wartawan berkacamata coklat dan berambut cepak ibarat tentera.
“ Selamat Siang, Saya dari koran ‘Media Nusantara’. Apakah Ibu mempunyai hubungan pribadi dengan Bapak Andrew selain hubungan professional karena saya lihat ibu dan Bapak Andrew memakai baju couple dan tangan Bapak Andrew selalu mengenggam tangan ibu” .
Aku memandang Andrew, aku dan dia tersenyum bersamaan. Aku sudah menyiapkan jawaban jitu untuk para wartawan yang pasti akan menanyakan hubungan kami dan aku menjawabnya seperti ini.
“ Saya dan Bapak Andrew ada hubungan personal yang tidak perlu kalian ketahui kapan dan darimana dimulainya. Seperti yang sudah kalian lihat, kami memakai baju couple dan tangan kami juga selalu saling menggengam. Saya ingin membuktikan kalau yang ditulis di berita online tadi SALAH !! Mereka menulis kalau semua wanita pasti akan menjauhi Bapak Andrew meskipun dia kaya dan ganteng karena Bapak Andrew mengalami disfungsi seksual . Saya bukan wanita yang akan menjauhi seorang laki-laki karena masalah sepele itu apalagi sampai memutuskan pertunangan. Saya tipe wanita yang lebih mementingk
an kualitas otak dan behaviour laki-laki daripada kekayaan, kegantengan atau pun yang lebih lucu lagi karena kemampuan seksualnya . Wanita yang bisa menjauhi laki-laki karena alasan-alasan itu adalah wanita yang tidak berkualitas dan tidak punya hati apalagi otak”. Kataku tegas dan sinis.
Jawaban saya kali ini untuk skakmat si wanita brengssek mantan tunangan Andrew yang kebetulan mempunyai nama yang pelafalannya sama dengan namaku. Aku nggak tahu alasan dia memutuskan Andrew tapi aku berharap semoga dia membaca konferensi press ini biar dia tahu jawabanku yang ditujukan untuknya sebagai akibatnya memutuskan hubungan tanpa memperdulikan perasaan Andrew yang menjadi sangat terluka. Aku pernah membaca di sebuah majalah, kalau seorang wanita yang memutuskan hubungan dengan seorang pria, saat pria itu sedang terpuruk adalah wanita yang tidak punya hati dan dia bukan manusia. Jawaban saya ini juga untuk menaikkan kembali harga diri Andrew sebagai seorang pria. Saya harus membuatnya semangat kembali untuk mematahkan stigma-stigma negative kalau dia tidak akan lagi dicintai seorang wanita karena bukan lagi lelaki sejati. Cara paling cepat ya mengaku kalau kami memang ada hubungan personal. Jawaban abu-abu ini pasti akan membuat mereka para wartawan berpikir, hubungan personal bagaimana yang aku miliki bersama Andrew.
“ Apakah masih ada yang perlu ditanyakan? Saya memberi kesempatan kepada satu orang lagi sebelum saya akhiri “ Kataku sekalian ingin menutup acara ini biar lekas selesai.
Satu wartawan terakhir dengan tampang yang simpati dan kacamata yang membingkai wajah bulatnya, mengangkat tangannya ingin bertanya.
“ Selamat siang . Saya dari majalah ‘ Medic Pro’ . Pertanyaan saya kali ini ditujukan kepada Ibu sebagai professional caregiver yang akan memberi terapi ke Bapak Andrew. Seperti yang ibu jelaskan tadi mengenai latar belakang pendidikan dan sertifikasi yang ibu miliki juga pasien-pasien ibu sebelumnya yang merupakan atlit-atlit ternama dan lingkup kerja ibu yang lebih banyak di Amerika atau Eropah. Mohon maaf saya bukannya lancang, saya ingin bertanya berapa nilai kontrak ibu pertahun sebagai caregiver Professional? Saya menanyakan ini karena jarang ada caregiver professional di Indonesia dan majalah kami ingin mengenalkan profesi ini kepada pembaca-pembaca kami”.
Aku tersenyum mendengar pertanyaan paling pintar dan berbobot yang saya terima sepanjang press conference ini.
“ Bapak tidak lancang, Saya senang sekali mendengar pertanyaan dari Bapak. Ini pertanyaan paling favorit saya sepanjang press conference ini. Pertanyaan yang bermanfaat bagi semua pembaca di majalah Anda. Kontrak saya untuk satu tahun sebagai caregiver professional adalah sebesar USD 95.000 atau kalau dikurskan sekitar 1.3 M Rupiah pertahun. Bisa sebesar itu karena melihat latar belakang pendidikan, pengalaman kerja saya yang sudah sepuluh tahun dan juga sertifikasi-sertifikasi yang saya miliki. Juga waktu kerja saya yang 24 jam harus standby membantu pasien-pasien saya. Sebagai tambahan , Mama saya adalah pemilik perusahaan Angel Professional caregiver , jadi sampaikan bila ada pembaca yang ingin memakai jasa caregiver bisa google perusahaan mama saya untuk kontak numbernya atau bagi pembaca yang ingin menjadi caregiver professional seperti saya, bisa menghubungi juga perusahaan Angel karena di sana juga disediakan pelatihan-pelatihan dan sertifikasi. Demikian Bapak, semoga jawaban saya memuaskan anda semua. Dan sekali lagi saya sampaikan kepada Bapa dan Ibu wartawan semuanya, tolong tulis beritanya dengan bijak dan sesuai dengan apa yang saya katakan. Jangan dipelintir ataupun didramtisasi, karena ini bukan scenario sinetron. Hormati keluarga pasien saya terutama hormati pasien saya. Terimakasih sekali atas kerjasamanya. “ Kataku langsung bangkit berdiri dengan tangan Andrew yang masih dalam gengamanku.
Kami keluar bertiga lewat pintu di belakang kami dan langsung menuju mobil van Mercedes yang ada ramp khusus untuk kursi roda Andrew . Kami bertiga langsung melaju pulang ke rumah Sentul. Andrew tetap mengenggam tanganku seakan tidak akan pernah lagi dia lepaskan. Saat aku memandangnya , Andrew tersenyum dan mengatakan ‘Thank you’ dengan gerakan mulutnya . Meskipun aku tidak bisa memandang ke matanya yang tertutup kacamata hitam, tapi aku yakin sekarang pendar kesedihan di mata Andrew telah hilang berganti pendar semangat untuk bisa membuktikan pada semua orang kalau dia akan kembali bangkit menjadi Andrew yang lebih baik. Kepercayaan diri Andrew sebagai laki-laki juga bangkit karena itu sangat penting untuk kesembuhannya.
Tante Jennifer yang duduk di depan bersama supir memalingkan kepalanya ke belakang. Dan dia tersenyum ketika melihat tanganku dan tangan Andrew masih saling mengenggam.
“ Fira.. Eh. Tatas. Terimakasih sudah membela Andrew dengan begitu baik. Semua jawaban-jawaban mu sangat cerdas. Terutama yang kamu bilang tentang apakah di Indonesia boleh melakukan hubungan intim kalau masih dalam pertunangan sehingga bisa tahu tentang kondisi disfungsi seksual. Jawaban kamu benar-benar skakmat dan membalikan keadaan. Benar kata mamamu, kamu itu sangat pintar dan juga sangat tajam kalau memberikan jawaban. Kata mamamu, sebenarnya kamu lebih cocok jadi pengacara daripada jadi caregiver”.
“ Hahaha. Mama itu ada-ada saja. Padahal dulu mama yang memaksa aku untuk ambil jurusan nursing” Kataku sambil menguap.
“ Aku kok ngantuk banget ya?” Tanyaku ke Andrew yang memandangku sedang menguap lebar tanpa sempat kututupi lagi mulutku dengan tanganku.
“ Kamu pasti masih jetlag. Kamu sampai di Indonesia Kamis, Lalu Jumat sibuk seharian di rumah Sentul pasang-pasangin alat-alat fisioterapi buat Andrew dan malamnya , kita berangkat ke Singapore lalu baru balik hari ini, pasti, kemarin kamu tidak tidur ya?”Kata Tante Jennifer.
“ Iya , Kemarin aku susah memejamkan mata, jetlag ku belum hilang, jadi aku hanya membolak balik tubuhku di tempat tidur, dan nggak bisa tidur sampai pagi menjelang. Tapi karena kesibukan dan adrenalin yang menanjak jadi ngak terasa ngantuknya Sekarang setelah semuanya selesai, aku baru ngantuk banget”Kataku langsung memejamkan mataku dan menyandarkan tubuhku di kursi empuk mobil yang melaju menembus jalan macet menuju rumah Andrew di Sentul..
“ Tidurlah, Tas” Kata Andrew lembut sambil membelai-belai tanganku supaya aku cepat terlelap.
Akupun langsung terlelap dalam perjalanan pulang menuju rumah Andrew di Sentul yang merupakan tempat tugas baruku bersama pasien baruku , Andrew Kusumaatmaja.
Jangan takut untuk meminta bantuan
Jangan ragu untuk menerima bantuan
Kalau kamu tidak sanggup lagi bertahan
Karena bantuan yang diberikan akan membuat hidupmu lebih nyaman.