“Silakan dinikmati sarapannya, Besan. Ini buatan Nayla lho. Biasanya masakan Nayla emang jadi kesukaan di rumah ini.” Zulha menawarkan Leni untuk segera menyantap sarapan dan diangguki oleh wanita itu. Rendra juga sudah duduk di samping Leni dan tentu saja juga ada Ridho di sana. sementara Nayla sendiri tidak terlihat di meja makan. Ridho ingin bertanya tapi malu kepada Zulha yang dari tadi senyum-senyum melihatnya. Mungkin mereka semua mengira bahwa Ridho dan Nayla sudah menuntaskan malam pertama mereka seperti yang seharusnya. “Wah … jadi nggak enak gini ngerepotin Nayla dan Ami Zulhanya,” ucap Leni dengan penuh basa basi tak berguna. “Nggak merepotkan kok, Bu Leni. Memang udah seharusnya kami menjamu keluarga Ridho seperti ini,” ucap Ami Zulha lagi dengan sopan santun yagn tinggi. “