“Kok dimatiin sih sama Nayla? Apa dia udah bosan ngomong sama aku?” tanya Ridho dalam hatinya dan kemudian meletakkan ponselnya di atas kasur. Ridho tidak ingin mendengar suara Naina yang berisik itu lagi dan memutuskan untuk segera keluar dari kamarnya. Ia mengayunkan kaki untuk kembali menuruni anak tangga dan melihat Naina yang masih ada di ujung anak tangga. “Dia udah masuk, Na?” tanya Ridho kepada Naina dengan singkat. “Siapa maksud kamu? Mawar? Udah lah. Malahan udah gabung juga sama kita di bawah,” jawab Naina dengan tertawa riang. “Kok dibolehin mami sih dia masuk?” tanya Ridho dengan menggerutu. “Lah, memangnya kenapa? Kok kayaknya kamu nggak suka banget dia datang? Bukannya dulu kalian deket banget kayak perangko? Malah, udah setahun nggak ketemu harusnya seneng dong,” ungk