Firman memang berjalan ke arah rumah Zulha sambil menenteng sebuah rantang kecil berisi tumis genjer yang dibuatkan oleh Marwah memang khusus untuk mertuanya itu. Dia tahu bahwa Zulha menyukai tumis genjer dan makannya akan sangat lahap jika dengan sayur itu. “Assalamu’alaikum, Ami.” “Wa’alaikumsalam. Kamu itu, Man?” tanya Zulha sebelum membuka pintu rumah. Kebetulan, pintu rumah sudah dikunci dan kamar Zulha di bagian depan sehingga paling dekat dengan pintu kamar. Apalagi, sekarang Zulha sudah sehat meski tidak terlalu sama seperti yang dulu. Setidaknya, Zulha sudah bisa berdiri dan berjalan serta melakukan aktifitas yang ringan-ringan. “Iya, Ami.” Firman menjawab dan pintu terbuka lebar. “Apa ini, Man?” tanya Zulha saat melihat Firman membawa sebuah rantang yang sudah pasti berisi
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari