Sepulangnya mereka dari liburan bersama, tidak ada yang lebih antusias untuk mengurus acara pertunangan jikalau bukan kedua wanita paruh baya, Diandra dan Selma. Keduanya saling berkomunikasi intens guna mewujudkan acara pertunangan yang mereka inginkan. Mereka saling bertukar pendapat mulai dari gaun, tempat berlangsungnya acara, sajian makanan hingga dekorasi. Kedua wanita itu sangat sibuk mempersiapkan semuanya. Sedangkan Angel, lebih memilih mempercayakan acara tersebut dan tidak ingin terlibat langsung. Jauh lebih penting mempersiapkan mentalnya yang tidak lama lagi menjadi tunangan Adrian. Hari yang pernah menjadi mimpinya tidak lama lagi akan terwujud bersama Adrian. "Sayang, gimana menurut kamu?" Diandra masuk ke kamar Angel tanpa mengetuk pintu membuat Angel terkejut kemudian s