“Baiklah. Kamu boleh makan setelah menyelesaikan 1 keranjang cucian ini. Oke?” Lia memajukan tangan dengan isyarat ‘OK’ padanya, lagi-lagi tersenyum lebar yang menyebalkan di mata Sabire hingga termometer kekesalan di hatinya langsung pecah. “NYONYA! INI NAMANYA PENYIKSAAN! SAYA BUTUH ISTIRAHAT MEKSI HANYA 1 MENIT SAJA!” seru Sabire keras hingga membuat Betrice yang membawa masuk troli makanan kaget bukan kepalang. “SABIRE! JAGA UCAPANMU!” bentaknya marah. “BETRICE! AKU MEMANG PELAYAN DI SINI! TAPI TIDAK BISA DIPERLAKUKAN SEPERTI INI JUGA! BISA-BISA, MALAM INI AKU MATI KELELAHAN DALAM TIDURKU! LALU BESOK PAGI BERUBAH MENJADI MAYAT!” Sabire berdiri tanpa sadar dan mulai marah-marah, satu tangan terkepal di depan d a d a. Lia mendongak menatapnya dengan tatapan melongo polos. Hening