Bab 430 Jena Rahardian dan Mansion Tua 1

2821 Kata

Malam hari jatuh dengan cepat. Usai melaksanakan kewajiban 5 waktunya, Jena duduk melantai menyendiri di dekat pintu geser balkon yang terbuka. Bersandar pada sisi tempat tidur, meringkuk seperti bola. Sambil memakai selimut sambil melihat layar laptopnya, menampilkan siaran tunda lamaran Amalia Rasyid bersama pria pilihannya. Jena memeluk dirinya erat dalam selimut putih tebal, wajahnya tersenyum. Tapi senyum itu sangat rapuh dan sedih. Bulu matanya bergerak lemah. Dalam hati dia sangat senang melihat Amalia Rasyid sepertinya sudah menemukan kebahagiaannya usai kejadian jahat yang telah diperbuatnya. Di ruangan luas ini, Jena hanya sendirian. Shou pergi entah ke mana, katanya hanya pergi sejenak, tapi belum juga kembali sejak 2 jam lalu. Kebahagiaan dan rasa senang yang muncul dal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN