Jena Rahardian sedang menikmati potongan buah-buahannya dengan sangat tenang dan damai. Pandangan matanya mengarah pada pintu balkon yang terbuka lebar, membawa masuk semua udara segar pagi itu. Suara TV membuat suasana itu jadi sedikit lebih hidup. Perasaan Jena lebih baik kali ini meski semalam terjadi banyak hal yang menakutkan sampai rasanya ingin mati mendadak dibuatnya. Jena meraih potongan strawberry di piring, menatapnya sebelum dimasukkan ke dalam mulut. Bulu matanya merendah lembut. Semalam, dia bermimpi aneh. Walaupun dalam pengaruh obat bius, tapi seolah-olah dia bisa merasakan tuan muda kejam itu tidur sambil memeluknya sangat erat. Dia memeluknya seperti orang yang sangat takut kehilangan dirinya. Senyum kecut terbit di bibir wanita dengan penyangga leher ini. Lalu seger