Lia membeku mendengarnya, kedua bola matanya melebar penuh rasa horor. Ancaman itu menancap keras di kepala Lia. Pak Rido bukan orang kaya seperti di drama-drama Korea, tapi ia punya jabatan berpengaruh, sangat supel, dan punya banyak koneksi orang-orang besar dan terkenal. Rasanya Lia hampir gila dengan kesialan beruntunnya tahun ini! Kening Lia bertaut marah, ia memberanikan diri membuka suara meski tenggorokannya serasa ditusuk-tusuk jarum, “kenapa bapak melakukan ini? Aku salah apa, Pak?” “Hahaha! Salah? Kesalahanmu? Hanya satu, Lia! Kau terlalu menarik di mataku! Sangat membuatku penasaran! Orang lain mungkin tak memperhatikanmu karena kau tidak bisa disamakan dengan perempuan cantik lainnya di kantor, seperti Jena misalnya. Tapi, bagiku...,” tangan kanannya melonggarkan dasi mera