“Syabil Rasyid!” pekik Lia marah, menjewer kuping adiknya dengan wajah galak. “Aduh, Kak! Lepas! Sakit! Sakit!” “Kenapa kau masih tidak berubah juga? Masih mau bikin masalah lagi? Terakhir kali kau mendorong Lee Jun Min ke kolam, sekarang mau bikin masalah apa dengan Arya?!” desis Lia berbisik kesal, menariknya ke sudut ruangan untuk menjauh dari banyak pasang mata. Sambil menunjuk Arya sambil membalas kakaknya, “dia adalah sahabat si es balok itu! Pantas saja tidak jauh beda dengannya! Sungguh seorang penipu!” Arya berdiri bengong menatap Syabil yang sudah lama tidak bertemu, kini berubah sangat berbeda menghadapinya. “Heh! Jaga mulutmu! Kau sudah mau naik kelas 3! Apa tidak bisa lebih dewasa sedikit? Sampai kapan kau mau bikin masalah dengan orang di sekitarku?” Syabil tidak bisa m